yang tak inderawi
yang imajiner
non biner
bukan hitam diatas putih
tanpa warna
tanpa harkat
yang diperkosa guna bersahaja
muslihat semata peniru permata
mati terhujam bilah wacana
dicelah kebuntuan kognitif semata
lahirlah anak haram pengetahuan
lahir kembali untuk melacur kesekian kalinya
sebab kita naif dalam kefanaan
sekaligus munafik dalam berpengharapan
yang padanya bahasa
sudah mengarunginya
namun seperti 2 kucing dalam karung
yang berpikir yang satu lebih layak dari yang lain
dan berusaha menyingkirkannya
mungkin sejatinya bersiklus demikian
namun memperjuangkan siklus
bisa jadi andil kita
ada yang mati dari kesahajaan
kolam yang keruh bagi kehidupan
bukan segelas whisky yang harum
pharmakonnya tetap kau minum
